Selasa, 15 Januari 2013


Penyakit campak 
Campak adalah penyakit virus akut ditandai demam dan timbulnya bercak-bercak kemerahan pada kulit muka yang menjalankan ke seluruh tubuh. Campak merupakan penyakit akut yang menular dengan panas  konjungtiva, batuk pilek, bercak kemerahan.
a.   Epidemologi
Penyakit ini sangat menular dan memberikan kekebalan seumur hidup. Bilamana pada anamnese terjadi campak lebih sekali, perlu ditinjau diagnosa mortilitas yang dibuat
Penularan pada manusia terjadi pada :
1.  Langsung : dengan droplet infection saat bersin, batuk / dahak atau urine penderita campak
2.   Tidak langsung
-          Lewat orang ketiga atau barang-barang yang terkontaminasi
-          Lewat udara
b.   Gejala klinik
Gejala penyakit ini sangat khas yaitu demam, bercak kemerahan, batuk, pilek konjungtiva (mata merah)

Vaksin Campak
Vaksin campak merupakan vaksin hidup yang dilemahkan. Vaksin ini bentuk vaksin beku kering yang harus dilaksanakan dengan perlarutan sendiri (vadenmecum bio farm)
Cara Pemberian dan Dosis
1.  Sebelum disuntikan vaksin campak terlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarutan yang telah tersedia
2.   Dosis pemberian adalah 0,5 ml, disuntikan pada lengan atas secara subkutan
3.   Vaksin campak diberikan kepada semua anak berumur 9 bulan. Vaksin campak tidak dapat diberikan pada umur kurang dari 9 bulan, antibodi yang diterima bayi dari ibu ketika masih dalam rahim masih tetap ada dalam daerah bayi dan mencegah kerja vaksin
4.   Vaksin campak ulang (booster) diberikan pada usia 6-7 tahun (kelas 1 SD)
5.   Lama perlindungan vaksin campak, bila pemberianya efektif 1 dosis pemberian vaksin campak dapat memberikan kekebalan sampai lebih dari 14 tahun
Penyimpanan dan Kadaluarsa
-   Penyimpanan vaksin pada suhu ± 20 C s/d ± 80 C, hindari sinar matahari langsung atau tidak langsung
-          Kadaluarsa setelah 2 tahun bila disimpan di 2-80 C
-   Pelarut vaksin disimpan pada suhu kamar, tidak perlu dilemari es, pelarut tidak boleh beku jadi jangan di simpan dalam freezer
-        Vaksin campak yang sudah dilarutkan hanya boleh digunakan maximal 8 jam
Kontraindikasi
-      Individu yang mengidap penyakit immune defeciencu atau idibidu yang diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, lymphoma
-          Riwayat kejang demam
-          Panas > 300 C
Efek Samping
-  Demam batuk dan pilek sering terjadi sekitar 1 minggu setelah pemberian vaksin campak
-       Dapat terjadi infeksi pada tempat suntikan jika jarum dan spuit yang digunakan kotor
-   Hingga 15 pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi

Pelaksanaan Tindakan Imunisasi Campak
a.   Persiapan alat
-          Vaksin campak dan pelarutnya dalam trermos es
-          Spuit dipasang 2 cc dan 5 cc
-          Bengkok
-          Kapas air hangat
-          KMS
-          Status bai / balita
-          Formulir tindakan
b.   Persiapan pasien
-          Memberi salam pada pasien / keluarga
-          Menjelaskan tujuan dilakukan tindakan
-          Memberikan prosedur tindakan yang akan dilakukan
c.   Langkah-langkah
-          Perawat mencuci tangan dan mengeringkannya
-          Mengatur posisi pasien dan membaringkan di tempat pemeriksaan
-          Menyipkan spuit 5 cc dan 2,5 cc
-          Menyiapkan vaksin dan pelarutnya dari thermos es
-          Mengambil vaksin dari thermos es dan menutupnya kembali
-          Menghisap pelarutnya
-          Melarutkan vaksin campak
-          Menghisap vaksin sesuai dengan dosis (0,5 cc)
-          Mengembalikan vaksin dalam thermos
-          Menginfeksi daerah yang akan disuntik
-          Menyuntik pasien secara SC  dalam
-          Merapikan pasien
-          Memberi tahu ibu bahwa prosedur tindakan telah selesai
-          Merapikan alat-alat
-          Perawat mencuci tangan